Selasa, 30 April 2013

Listing Program Untuk menampilkan xml pada program eclipse.



pertama-tama kita buat dulu layout XML nya pada eclipse dengan nama "panduan.xml". selain di xml kita juga buat class pada javanya dengan nama file "Panduan.java". saat membuat file pada javanya harus diawali dengan huruf besar tidak boleh ada special characternya. selain menampilkan layout xmlnya disini saya juga menyisipkan untuk backsound pada layout xml panduan. agar tidak bosan dilihatnya. kalau untuk backsoundnya kita buat folder baru dulu di eclipse tepatnya didalam folder res kemudian click di folder res kemudian click kanan >> new folder >> beri nama raw. dan didalam folder raw tersebut masukkan backsound yang kalian sukai. langsung aja ke listingnya ya..

package com.coba;

                        import android.app.Activity;
                        import android.media.MediaPlayer; 
                        import android.os.Bundle;

                        public class Panduan extends Activity {
                        private MediaPlayer player;
                        @Override
                        public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {

                                                super.onCreate(savedInstanceState);
                                                setContentView(R.layout.panduan);        ==>> listing ini untuk memanggil xml yang td sudah kita buat.
                                               
                                                player = MediaPlayer.create(this, R.raw.twin);  ==>> listing ini untuk memanggil suara yg tadi udah kita simpen di raw
                                                player.setLooping(true); // Set looping
                                                player.start();
     

                        }
                        public void onPause()
                            {
                       
                                                                       super.onPause();
                                                   player.pause();

                        }}



sekian dulu semoga bermanfaat yha. kalo masih kurang mengerti dimaklumkan saja. hehehe

Minggu, 21 April 2013

Manusia dan Keadilan Tugas IBD



MANUSIA dan KEADILAN

I. Pengertian Keadilan

            Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
            Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
            Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

II. MACAM-MACAM KEADILAN

a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL

            Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.

            Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.

            Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.

b. KEADILAN DISTRIBUTIF

            Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. KEADILAN KOMUTATIF

            Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

III. Upaya Pendistribusian Keadilan
Kejujuran,
            Kejujuran atau jujur mengandung perngertian bahawa apa yang dikatakan sesuai dengan hati nuraninya, dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Pada hakekatnya kejujuran dilandasi kesadaran moral akan hak dan kewajibannya juga takut akan dosa. Adapun kesadaran moral menuntut manusia untuk memilih hal yang baik dan buruk, halal dan haram, dan sebagainya. Terkadang pemikiran tidak sesuai dengan hati nurani. Saat itulah ketika seseorang bertindak berdasar pemikirannya dikatakan ia tidak jujur kepada dirinya dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman di hati. Untuk itu, batasan dari kejujuran adalah hati nurani, bukan pemikiran.

E. Kecurangan,
            Secara sederhana kecurangan adalah lawan dari tidak jujur, dan identik dengan licik. Kecurangan mengandung pengertian bahwa seseroang mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak benar/ tidak jujur. Dan biasanya cara yang digunakan tidak wajar. Ada banyak sebab kecurangan, namun pada akhirnya kecurangan akan mengarah kepada keburukan. keburukan adalah lawan kebaikan, dan pada hakikatnya keduanya ada di diri manusia. Tinggal mana yang akan dipilih. Disini, hati nurani lah yang bekerja. Apabila seseorang condong kepada kebaikan, maka kejujuran yang dipilihnya begitupun sebaliknya.

F. Pemulihan Nama Baik,
            Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup bersosial. Orang akan berusaha mati-matian untuk menjaga namanya agar tetap baik. meskipun terkadang jalan yang diambil curang. Nama baik erat kaitanya dengan perbuatan dan tingkah laku. Perbuatan sendiri meliputi banyak hal mulai dari cara berbicara, cara bergaul, dan sebagainya. Perbuatan baik sendiri, bisa dibagi ke dalam dua hal,
1.      manusia menurut sifat dasarnya adalah berupa moral,
2.      manusia dengan aturan-aturan tertentu dalam bermasyarakat.
Pemulihan nama baik sendiri berarti adanya kesadaran dari seseorang untuk mengembalikan kedudukannya di dalam masyarakat. Hal ini bisa didasarkan bahwa orang itu berbuat salah dan menyadarinya, atau mendapat fitnah dari pihak lain. Pada intinya, pemulihan nama baik adalah upaya untuk mengembalikan kedudukannya kembali di dalam masyarakat.

G. Pembalasan,
            Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain kepada diri kita. reaksi bisa berupa perbuatan yang sama/ seimbang, lebih kecil, atau bahkan lebih besar. Ketidakadilan bisa terjadi apabila pembalasan dilakukan dengan reaksi yang lebih besar.
Meskipun pembalasan identik dengan perbuatan buruk, namun sebenarnya yang dinamakan pembalasan adalah reaksi dari semua perbuatan kita dalam bergaul. Jika seseorang bergaul dengan baik, maka ia akan mendapat pembalasan yang bak pula. Sebaliknya, apabila seseorang bergaul dengan cara yang tidak baik, maka ia akan mendapatkan balasannya berupa ketidakbaikan pula.


Sumber :

Jumat, 19 April 2013

Tugas IBD 2 Manusia dan Penderitaan

Pengertian Penderitaan


Ngomongin penderitaan berarti kita harus tau arti kata terlebih dahulu. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
 
      Rasa Sakit

1.      Sakit Merupakan Sunnatullah
            Sakit merupakan keadaan yang senantiasa dialami oleh hampir semua manusia. Dengan merasa sakit, manusia tahu dan sadar akan pentingnya keadaan sehat. Sehingga ia mau mensyukuri nikmat sehat tersebut. Keadaan sakit merupakan sunnatiallh yang mengikuti hukum sebab-sebab dari Allah SWT. Misalnya cacat lahir, penyakit infeksi dan lain sebagainya.
2.      Sakit Merupakan Ujian
            Hadis Riwayat HR. Ibnu Majah dan Turmudzi “Sesungguhnya bila Allah SWT. mencintai suatu kaum, dicoba-Nya dengan berbagai cobaan. Dan barang siapa yang tidak ridhla, maka mereka akan memperoleh murka Allah SWT”.
3.      Sakit Sebagi Penebus Dosa
            Hadis Riwayat HR. Muslim “Tidak ada satu musibah yang menimpa seseorang mukmin walaupun hanya tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah tingkatkan derajadnya dan dihapuskan dosanya”.
4.      Sakit Sebagi Peringatan
            Misalnya ketika manusia dalam hidupnya sudah menyimpang dan sudah keluar dari ajaran agama, sehingga Allah SWT menurunkan sebuah penyakit untuk menyadarkannya dan supaya kembali kepada jalan yang lurus.
5.      Sakit Sebagi Azab
            Contohnya ketika sebuah masyarakat yang banyak melakukan kezaliman yang sangat berlunta-lunta, sehingga pada dusun atau negara tersebut di beri sebuah azab, seperti adanya wabah penyakit yang sulit penyembuhannya.
6.      Upaya Penyembuha
a.       Allah SWT yang menentukan kesembuhan
b.      Manusia wajib untuk berikhtiar seperti pengobatan, perewatan dan lain-lain.

Sumber-sumber penderitaan

 Penderitaan seeorang pasti ada penyebabnya, yaitu : 
  1. Penderitaan kita merupakan akibat dari kelalaian atau kealpaan kita. Seseorang menganggap enteng aturan kesehatan dan kemudian jatuh sakit. Ia sendiri yang menjadi penyebab atas penderitaannya dan dalam hal ini sakitnya ia merupakan konsekuensi natural dari kelalaiannya. Dalam istilah hukumnya, tiada dosa yang terjadi dalam perbuatan ini. Hal ini merupakan kerugian bagi dirinya sendiri. Tiada orang lain yang terlibat dalam hal ini. Ia dapat, jika mau, menyalahkan dirinya sendiri.
  2. Sebab kedua dari penderitaan dapat terjadi karena pengaruh alam; penderitaan semacam ini selalu dikatakan kepada kita sebagai “perbuatan Tuhan.” Gempa bumi, badai, prahara dan kejadian-kejadian natural lainnya berada di luar control manusia dalam kategori ini. Kejadian ini merupakan sebuah kemestian untuk menjalankan roda mesin dunia secara sistematis dan terencana. Namun demikian, orang yang menderita dan daya ujinya dicoba dengan penderitaan ini.
  3. Sebab ketiga adalah penderitaan yang disebabkan oleh orang lain. Sebab ketiga ini merupakan jenis penderitaan yang paling sulit. Seorang penguasa tiran, tetangga yang mengganggu, anak yang membangkang, musuh yang tak berbelas kasih, bawahan yang kurang disiplin, atasan pembual, pelanggan yang curang, mitra kerja yang menelikung, pasangan yang menyiksa, hakim yang tidak fair merupakan contoh-contoh yang dapat diberikan dalam masalah ini. Seseorang harus menderita seluruh masalah ini, suka atau tidak suka, terkadang tanpa kesalahan yang dilakukan olehnya.


Upaya-upaya menghindarkan penderitaan

upaya-upaya positif dalam mencegah timbulnya penderitaan adalah dengan cara memperbaiki atau mempertahankan hubungan baik kita, baik itu hubungan manusia dengan dirinya, dengan sesama, dengan Tuhan, maupun alam. Dengan memperbaiki hubungan kita seperti penjelasan diatas tentunya penderitaan sedikitnya akan jarang hadir atau bahkan tidak akan datang menghampiri kita.
Memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dengan cara melakukan segala aktivitas yang positif dan baik, lebih peduli terhadap kesehatan tubuh, kebersihan, dan menjaga pola makan agar tarhindar dari segala penyakit. Memenuhi kebutuhan sosia, jasmanil dan rohani agar jiwa sehat dan jauh dari kekalutan dan ketakutan yang menyebabkan timbulnya penderitaan.
Menjaga hubungan baik dengan Tuhan dengan cara bertaubat kembali kepeda ajaran-Nya serta menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dengan sungguh-sungguh dan menjauhi segala yang menjadi larangan-larangan-Nya. Mengingat Tuhan disetiap aktivitasnya sehingga tubuh serta jiwa selalu diberikan ketenangan. Dalam kitab suci agama Islam (Al-Qur’an) dikatakan bahwa “Hanya dengan mengingat Tuhan (Allah), maka hati ini akan menjadi tenang”. Dengan mengingat Tuhan tentunya kita akan jauh dari penderitaan juga tidak akan menimbulkan penderitaan pada orang lain pula.
Menjaga hubungan baik dengan sesama dapat kita terapkan dengan cara meningkatkan toleransi kita kepada orang lain, saling tolong menolong dengan sesama, berperilaku dan beretika yang baik dihadapan sesama, menjaga hubungan sosial dengan baik sehingga jauh dari fitnah dan perselisihan, menghargai hak-hak orang lain serta melakukan tanggung jawabn dengan baik dan bersungguh-sungguh. Dengan adanya hubungan yang baik antar sesama tentu akan menjadikan lingkungan kita menjadi damai, aman, nyaman, dan tentram, sehingga terciptalah lingkungan yang seimbang.



Sumber :