Rabu, 20 Juni 2012

Dia



            Dia adalah orang yang sangat tangguh dan sabar dalam menghadapi segala sesuatunya. Saat dia sudah beranjak remaja saat itu dia sudah mengenal segala sesuatu. Saat itu pula dia mengenal apa itu sakit hati dan mengetahui apa yang dia rasakan saat itu. Pada saat itu pula dia merasakan semuanya . sejak dia remaja dia selalu saja di ejek-ejek oleh beberapa temannya dan dia selalu dijadikan lelucon oleh teman-temannya hingga dia duduk dibangku perkuliahan. Saat itu dia selalu saja bersedih mengingatnya. Semua perkataan temannya selalu jelek semua terhadapnya . dia selalu bertanya-tanya kepada dirinya sendiri “Apa salah aku sama teman-temanku?” tetapi tidak ada jawaban yang membuat hatinya tenang dan selalu memikirkannya. Dia bingung dia harus bercerita kepada siapa tentang perasaan yang dia alami saat ini. Kepada sahabatnya dia pun tidak bisa menceritakannya karna dia takut sahabatnya akan bertindak terhadap masalah itu. Kepada orang tuanya pun dia tidak berani menceritakannya karna dia takut orang tuanya bersdih anaknya telah diperlakukan seperti itu terhadap temannya.
            Dia setiap malam selalu bersedih dan berkata “ mengapa ini harus terjadi kepadaku? “. Dia hanya bisa bercerita kepada penciptanya saja. Setiap malam dia selalu melakukannya didalam setiap doa-doanya memohon untuk dibukakan pintu ampun terhadap teman-temannya yang sudah mengejeknya dan mengolok-olok dirinya. Dia tidak pernah merasa dendam atau pun marah didepan temannya karna dia tau dia memang tidak sempurna. Dia selalu saja tersenyum walaupun hatinya hancur sekalipun. Dia selalu bilang “andai kalian tau perasaanku saat ini seperti apa. Apakah kalian akan terus mengejekku?”. Dia tidak pernah berani untuk mengatakannya. Karna dia terlalu sayang kepada teman-temannya. Dia selalu rela berkorban demi kebahagiaan temannya itu walaupun dia sudah menderita sekalipun. Dia juga selalu tersenyum didepan temannya itu seolah dia tidak ada masalah sekalipun. Dia akan menangis bila temannya itu sedang bersedih. Karna baginya teman itu segalanya buat dia. Dan dia selalu berdoa untuk temannya walaupun temannya tidak melakukan apa yang dia lakukan terhadapnya.
            Dia selalu berharap ini cepat berakhir semua masalah terlupakan. Entah sampai kapan ini semua berakhir dia hanya bisa menunggu semua indah pada waktunya. Dan temannya tidak melakukan itu lagi terhadapnya. Karna hidup ini hanya sekali seumur hidup apabila kita meninggalkan kesan yang tidak baik itu hanya sia-sia saja hidup ini.


puisi ku



Saat aku perpaling dari mu difikiranku hanya ada orang lain
Saat aku acuhkan dirimu difikiranku hanya ada orang lain
Saat kau pergi dari hidup ku aku acuhkan dan tak menolehkan diri
Saat kau diam, perlahan aku menjauhimu tanpa ada kepastian.
Saat ini aku baru menyadarinya bila kau berpaling dan mengacuhkan aku dan pergi dari hidupku untuk selamanya itu sangat menyakitkan, inikah yang kau alami saat itu
Saat itu tak terbesit difikiranku untuk tidak melakukannya , karena penyesalan itu selalu datang terlambat dimana semuanya telah terjadi.
Saat ini dan seterusnya aku akan memulai hidup baruku dengan atau tanpa dirimu.
Semoga dengan tak adanya diriku lagi dihidupmu kau bisa hidup bebas dan memilih orang yang lebih dariku.


Bang Bang Bang - Christina Perri

All my life you know I haven't been very love strong
there's been so many fights that I fought and I never won
So I decided that I should just give up in trying to right your wrong
And word on the street is she did to you what you did to me.

[Chorus]
5,4,3,2,1
Bang! Bang! Bang! Boy!
Your Goin' Down, down, down, Boy
To the ground where you left my heart to bleed
Bang! she shot you.
Karma Tastes so sweet.

So Unfortunately for girls like me there are more like you
bending and breaking the rules we make exceptions to..
But How does it feel!
To swim in your own tears!
You Lied and you lied
And I died and I died
And now you know why..

[Chorus x2]

[music]

Bang. bang bang boy.
Your goin' down down down boy.
To the ground where you left my heart to bleed.
Bang! She shot you!

Karma tastes so bang bang bang boy
your goin down down down boy
to the ground where you left my heart to bleed
Bang! she shot you!

Karma tastes so bang bang bang boy
your goin down down down boy
to the ground where you left my heart to bleed
Bang! she shot you!

cara membuat aksesoris dengan menggunakan kain flanel

Kain Flanel dapat digunakan untuk membuat aneka kreasi menarik dan lucu seperti gantungan kunci, boneka, gelang, sovenir, dan masih banyak yang lain. Selain merupakan kegiatan yang menyenangkan, hasil kreasi juga dapat berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan. 
Buat Anda yang ingin mencoba kreasi dari kain flanel, saya berikan petunjuk dasarnya.
  • Siapkanlah bahan dan alat yang digunakan seperti:
    • kain flanel aneka warna
    • benang sulam
    • benang jahit
    • jarum
    • gunting
    • manik-manik hitam
    • ritsleting (jika anda ingin membuat dompet)
    • tali
    • lem serbaguna.
  • Buatlah pola kreasi yang diinginkan pada kertas karton, gunting lalu pindahkanlah pola tersebut pada kain flanel dengan menggunakan pensil/bolpoin gel (untuk kain flanel berwarna cerah) atau kapur jahit (untuk kain flanel berwarna gelap).
  • Gunakanlah kain flanel yang bersih dan tidak memiliki bekas lipatan. Untuk merapikan kain flanel yang memiliki bekas lipatan, setrikalah dengan hati-hati dan suhu setrika jangan terlalu panas.
  • Untuk memudahkan menjahit risleting, jelujurlah terlebih dahulu atau berilah sedikit lem.
  • Gunakanlah benang sulam untuk menjahit kain flanel, gunakan juga warna yang sesuai dengan warna kain flanel.
  • Ada beberapa jenis teknik tusuk jahit dan tusuk hias, diantaranya:
    • tusuk feston
    • tikam jejak
    • jeruji
    • tusuk pipi

          Yang paling sering digunakan adalah tusuk feston karena selain memperindah bentuk   kreasi yang dihasilkan, tusuk feston ini berguna untuk merapikan pinggiran kain flanel, menggabungkan 2 lembar kain yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, serta untuk menjahit ritsleting pada kain.

Kamis, 14 Juni 2012

Tingkat Kesehatan Bank


1.                  Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank atau UUS melalui:
  1. Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar; dan
  2. Penilaian Kualitatif terhadap faktor manajemen.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, serta memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat. Selain itu, suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketentuan yang mengacu pada prinsip-prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat kesehatan juga memerlukan penyempurnaan. Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang baru, yang memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar. Dengan demikian faktor-faktor yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya adalah CAMEL. Kelima faktor tersebut memang  merupakan faktor yang menentukan kondisi suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.
Sebagai contoh, suatu bank yang mengalami masalah likuiditas (meskipun bank tersebut modalnya cukup, selalu untung, dikelola dengan baik, kualitas aktiva produktifnya baik) maka apabila permasalahan tersebut tidak segera dapat diatasi maka dapat dipastikan bank tersebut akan menjadi tidak sehat. Pada waktu terjadi krisis perbankan di Indonesia sebetulnya tidak semua bank dalam kondisi tidak sehat, tetapi karena terjadi rush dan mengalami kesulitan likuiditas, maka sejumlah bank yang sebenarnya sehat menjadi tidak sehat.
Meskipun secara umum faktor CAMEL relevan dipergunakan untuk semua bank, tetapi bobot masing-masing faktor akan berbeda untuk masing-masing jenis bank. Dengan dasar ini, maka penggunaan factor CAMEL dalam penilaian tingkat kesehatan dibedakan antara bank umum dan BPR.

a.                  Penilaian Capital
Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan yang
dimiliki bank yang didasarkan :
1.      kewajiban penyediaan modal minimum bank (KPMM)
2.       Komposisi permodalan
3.      Trend ke masa depan / proyeksi KPMM
4.      Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank
5.      Kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari
keuntungan (laba ditahan)
6.      Rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha
7.      Akses kepada sumber permodalan dan
8.       Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank

b.                  Penilaian Aset

Hal kedua yang harus diperhatikan dalam menganalisis kesehatan bank adalah aktiva produktif. Aktiva produktif adalah semua aktivamilik bank yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan yang sesuai dengan fungsinya.
Ada empat jenis aktiva produktif yaitu :
1.      Kredit yang diberikan
2.      Surat berharga
3.      Penempatan dana pada bank lain
4.      Penyertaan
Untuk menilai aset ini, kita dapat membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rasio penyisihan penghapusan produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan.


c.                   Penilaian Management

            Selanjutnya kita bisa melihat tingkat kesehatan sebuah bank dari manajemennya. Jika manajemennya diolah dan diatur dengan baik, maka suatu bank akan menjadi semakin sehat. Secara umum, bank akan diajukan 250 pertanyaan untuk menilai kualitas manajemen bank tersebut.
            Selain itu, penilaian faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan bank umum dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan terhadap bank yang bersangkutan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan  biasanya mencakup manajemen risiko dibagi dalam sub kelompok yang berkaitan dengan risiko likuiditas, risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum dan risiko pemilik dan pengurus.


d.                  Penilaian Earning

Hal keempat yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank adalah berdasarkan kemampuan bank tersebut untuk memperoleh keuntungan. Penilaian ini bisa diukur berdasarkan nilai  ROA atau Rasio Laba terhadap Total Aset, dan Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dll.

e.                   Penilaian Liquidity

            Hal terakhir yang dijadikan indikator di dalam analisis CAMEL adalah likuiditas. Bank yang likuid, adalah bank yang mampu membayar semua hutangnya, khususnya hutang jangka pendek. Bank harus mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
            Hal yang harus dinilai di dalam aspek likuiditas adalah rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar dan rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank.
            Terakhir, penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas  dapat dilakukan dengan memperhatikan banyak komponen, seperti aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan; 1-month maturity mismatch ratio; Loan to Deposit Ratio (LDR); proyeksi cash flow 3 bulan mendatang; dan ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti.




f.                   Penilaian Sensitivity

Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
1)      Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga. Kelebihan modal /  Potensi Kerugian Suku Bunga X 100 %
2)      Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar. Kelebihan Modal / Potensi kerugian Nilai tukar X 100%
3)      Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar.