Mobil Murah dan
Berbagai Rangkaian Permasalahan
Saat ini Jakarta sedang bermunculan
berbagai macam mobil murah. Yang membuat saya terkejut adalah saat melihat
iklan suatu merk mobil terkemuka dengan harga dibawah 100juta. Reaksi spontan
pun muncul saat melihat iklan tersebut, karena pada akhirnya kendaraan ini
bakal lebih kebayang untuk kita miliki. Coba kita bayangkan saja, dikota yang
transportasi umumnya tidak layak ini apalagi yang didambakan selain kita bisa
bepergian dengan nyaman. Macet? Kalau macet itu memang sudah biasa dan akan
sulit untuk bisa diselesaikan lagi, intinya adalah bagaimana dalam mengurangi
kemacetan kita ini tidak makin menderita dengan harus berdesak-desakan di
transportasi umum yang sangat tidak layak tersebut. Saya yakin inilah yang ada
didalam benak sebagian besar penduduk Jakarta.
Pada
statement di atas saya anggap mewakili hampir sebagian besar penduduk Jakarta
sihh disini ada beberapa poin yang bisa kita telaah lebih lanjut yaitu :
Pertama,
masyarakat sudah kehilangan harapan atas perbaikan masalah kemacetan di Jakarta
ini. Mereka kebanyakan memilih untuk menghadapinya, namun jika ada solusi
sedikit saja supaya meringkankan penderitaan yang diakibatkan oleh kemacetan, mereka
pergi untuk menghadapinya. Kita bisa lihat penjualan sepeda motor yang
gila-gilaan yang disebabkan karena masyarakat tidak bisa berharap dari
transportasi umum kita.
Kedua,
transportasi umum yang kita miliki sebagian besar sangat tidak layak, sehingga
membuat semua orang mendambakan memiliki kendaraan sendiri. Orang-orang yang
sekarang menggunakan transportasi umum bisa dibilang golongan yang tidak
memiliki pilihan yang lebih baik. Jika saja masyarakat Jakarta mencintai
transportasi umum maka tendensi untuk memiliki kendaraan sendiri atau keinginan
untuk mengendarai kendaraan mereka jadi akan berkurang.
Ketiga,
kemacetan merupakan akibat dari transportasi umum yang tidak layak yang
berimplikasi tidak disukainya oleh masyarakat (ingat mereka tetap
menggunakannya karena ‘terpaksa’). Pemprov DKI Jakarta saat kepemimpinan
Gubernur Fauzi Bowo (Foke) sempat melakukan penambahan jalan-jalan layang di
titik-titik kemacetan. Mereka mengambil solusi ini karena dianggap pertumbuhan
jumlah kendaraan itu tidak sebanding dengan penambahan jalan raya. Saya pribadi
melihat yang seharusnya dipecahkan justru mengurangi penambahan kendaraan,
bukan justru menambah jalan raya, karena berapa banyak pun jalan raya dibangun
tetap akan dikejar oleh penambahan jumlah kendaraan yang tidak dikontrol.
Pendapat
saya untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya
dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta adalah transportasi umum yang layak dan
murah walaupun sebagian besar penduduk telah banyak yang menderita
bertahun-tahun dengan adanya kemacetan ini mereka sendiripun memiliki pandangan
sendiri untuk menggunakan mobil murah yang ada di iklan tersebut. Karena mobil
murah bisa memberikan kenyamanan dalam perjalanan dan tidak harus
berpanas-panasan, kehujanan dan menderita kelelahan karena harus
ngebut-ngebutan dan nyelap-nyelip ditengah kemacetan kota Jakarta ini.
Solusi
dalam menghadapi kemacetan kota Jakarta ini adalah
mengurangi pertumbuhan transportasi yang semakin menjamur di kota Jakarta ini.
Membangun jalan-jalan non toll juga sebenarnya bisa mengurangi kemacetan sihh. Tapi
yang paling penting kurangi penjualan transportasi pribadi di kota Jakarta ini
kalau bisa sih stop dulu. Agar permasalahan yang sudah terlanjur menjamur ini
bisa terselesaikan terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar